KH. Muhammad Faqih Jauhar
Pengasuh Pondok PesantrenPengasuh Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Al-Jauhariyah adalah oase ketenangan di tengah dunia yang riuh. Di tempat ini, para santri tidak hanya belajar membaca kitab, tapi juga merajut akhlak dan membangun jiwa. Suasana yang sejuk dan damai bukan sekadar latar, tapi menjadi bagian dari perjalanan spiritual yang penuh makna. Jauh dari hiruk-pikuk dunia luar, santri tumbuh dalam lingkungan yang mendidik dengan keteladanan. Kesederhanaan yang terpancar dari kehidupan pondok dan bimbingan penuh kasih dari Pengasuh Pondok dan para asatidz menjadikan pondok ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter—mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap memimpin dengan cahaya keimanan. Al-Jauhariyah bukan hanya tempat belajar—ia adalah rumah bagi jiwa yang ingin tumbuh, cahaya bagi hati yang mencari arah, dan lahan subur tempat lahirnya generasi berilmu dan beradab.
Lingkungan pondok yang bahagia, menghantarkan ketenangan para santri dan para siswa dalam menjalankan proses belajar baik ilmu umum dan agama
Untuk mendukung sistem pendidikan berbasis modern, selain masjid sebagai soko guru pondok pesantren, Yayasan juga melengkapi fasilitas belajar santri/siswa meliputi peningkatan gedung (ruang kelas), perpustakaan, laboratorium komputer, asrama, hingga fasilitas olahraga yang memadai.
Sejalan perjalanan waktu, pondok pesantren Aljauhariyah mengikuti perkembangan dunia pendidikan sehingga Yayasan Aljauhariyah menerapkan konsep pesantren modern yaitu menggabungkan pendidikan klasik (lebih menekankan pada pendidikan berbasis kitab kuning dan metode tradisional) dengan ilmu pengetahuan umum (modern).
Tahfidz bertujuan untuk menghafal seluruh 30 juz Al-Qur’an dengan benar dan lancar, serta menjaga hafalan tersebut agar tetap utuh seumur hidup.
Memberikan pengetahuan umum yang membangun karakter dan moralitas siswa melalui pendidikan agama Islam.
Pendidikan formal untuk keberlangsungan belajar santri di lingkungan Pondok Pesantren.
Pendidikan formal untuk keberlangsungan belajar santri setelah menyelesaikan pendidikan formal SMP di lingkungan Pondok Pesantren.
MALAM 10 MUHARROM 1447 H
Istighosah Kubro Sholawat Adrikni: Tradisi Spiritualitas Tahunan Pesantren Balerante di Malam 10 Muharrom
Malam 10 Muharrom 1447 / 5 Juli 2025, suasana Pesantren Balerante berubah menjadi lautan cahaya dan zikir. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru datang untuk mengikuti Istighosah Kubro Sholawat Adrikni, sebuah tradisi spiritual tahunan yang telah menjadi ikon keberkahan dan kekuatan doa bersama di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Acara ini bukan hanya seremonial, namun sebuah momentum mendalam untuk merenungi makna Asyura, memohon keselamatan, serta memperkuat ikatan ruhani kepada Allah SWT melalui lantunan Sholawat Adrikni, sebuah sholawat yang dikenal sebagai permohonan pertolongan ilahiah di saat-saat genting dan penuh harap.
Susunan Acara Istighosah Kubro
Keistimewaan Malam Ini
Makna dan Tujuan Acara
Istighosah Kubro ini bertujuan sebagai sarana:
Dalam istighosah ini, para peserta bersama-sama membaca Sholawat Adrikni secara khusyuk, diselingi dengan pembacaan dzikir dan doa-doa warisan para ulama, serta tausiyah dari para kiai dan tokoh agama. Atmosfer malam tersebut menjadi sangat sakral dan menggugah hati.
Makna di Balik Malam 10 Muharrom
Malam 10 Muharrom, atau yang lebih dikenal sebagai malam Asyura, memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi dalam Islam. Pada malam ini, banyak peristiwa besar terjadi dalam sejarah para nabi, seperti selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran Fir’aun, diterimanya taubat Nabi Adam AS, hingga keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan. Oleh karena itu, umat Islam menjadikan malam ini sebagai waktu yang penuh berkah untuk berdoa, bermuhasabah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sholawat Adrikni: Seruan Minta Pertolongan
Salah satu ciri khas acara ini adalah pembacaan Sholawat Adrikni, sebuah sholawat penuh pengharapan yang secara harfiah berarti “tolonglah aku”. Lantunan sholawat ini disampaikan dengan khusyuk dan penuh harap, sebagai bentuk permohonan kepada Rasulullah SAW agar memberikan syafaat dan pertolongan kepada umat yang sedang menghadapi berbagai ujian hidup.
Pesantren Sebagai Pusat Spiritualitas Masyarakat
Pesantren Balerante menjadikan acara ini sebagai salah satu puncak kegiatan tahunan, menegaskan peran pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai sumber spiritual masyarakat. Banyak jamaah merasa mendapatkan ketenangan, keberkahan, bahkan jawaban atas doa-doa mereka setelah menghadiri acara ini.
Tak hanya kalangan pesantren, tokoh masyarakat, pejabat, ulama, dan warga umum pun antusias hadir. Bahkan, sejumlah alumni dari luar kota secara khusus pulang untuk mengikuti malam penuh berkah ini.
Kebersamaan dalam Nuansa Tradisi Islam Nusantara
Istighosah Kubro ini juga menjadi ajang melestarikan tradisi Islam Nusantara, dengan nuansa budaya lokal yang kental. Prosesi pembukaan diawali dengan pembacaan burdah, barzanji, atau hadrah, kemudian dilanjutkan dengan dzikir berjamaah dan puncaknya adalah lantunan Sholawat Adrikni bersama.
Setiap tahunnya, acara ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, umat Islam, dan khususnya para santri serta masyarakat sekitar. Banyak yang membawa air minum dan benda-benda pribadi untuk ikut didoakan dalam majelis ini.
Penutup
Istighosah Kubro Sholawat Adrikni pada malam 10 Muharrom 1447 / 5 Juli 2025 bukan sekadar acara tahunan, tetapi merupakan manifestasi kekuatan iman, harapan, dan persatuan umat. Pesantren Balerante melalui tradisi ini berhasil menjaga warisan spiritual yang hidup dan menyentuh hati, mengajak umat Islam untuk selalu berharap dan bergantung kepada pertolongan Allah SWT dalam setiap kondisi.
Wallahu A’lamu Bisshowab.
Sholawat Adrikni adalah sholawat yang memiliki keutamaan khusus karena mengandung doa permohonan pertolongan dan perlindungan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kata “Adrikni” dalam sholawat ini berarti “Tolong Aku” atau “Selamatkan Aku” yang menunjukkan rasa mendesak dan permohonan yang tulus akan pertolongan.
(lebih…)Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ganjar Pranowo Kunjungi Ponpes Al Jauhariyah Balerante Cirebon, Kiai Muhammad Faqih Jauhar Semringah,
Disambut Antusias Santri dan Masyarakat
Kedatangan Ganjar ke Ponpes Al Jauhariyah Balerante disambut antusias oleh ratusan santri dan masyarakat. Mereka berjajar di pinggir jalan untuk menyambut Ganjar.
(lebih…)Ruqyah massal di pondok pesantren Al-Jauhariyah dipandu langsung oleh pengasuh Pon Pes Al-Jauhariyah & Pon Pes Riyadhoh 786 Darul Faqih Abah KH. Muhammad Faqieh bersama Team Ruqyah 786.
(lebih…)